Senin, 19 Oktober 2009

Permen Bisa Bikin Si Kecil Jadi Kasar


SEJUMLAH peneliti di Inggris telah melibatkan lebih dari 17 ribu anak yang lahir pada tahun 1970 sebagai obyek penelitiannya selama 40 tahun. Salah satu penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui korelasi antara anak yang gemar memakan permen di masa kecil dengan karakternya saat dewasa. 

Dari anak-anak yang setiap harinya mengkonsumsi permen atau cokelat pada usia 10, sebanyak 69 persen pernah ditangkap karena kasus kekerasan ketika usianya sekitar 34 tahun. Hasil penelitian ini dipublikasikan oleh British Journal of Psychiatry.

Namun, ketika para peneliti ini memasukkan faktor kemampuan orangtua masing-masing anak itu dalam mendidik, dan variabel lain, seperti latar belakang sosial dan ekonomi mereka, masih terdapat hubungan erat antara konsumsi makanan manis di masa kecil dengan sikap kasar di masa dewasanya. Penelitian sebelumnya menyangkut makanan sehat pada anak-anak menghasilkan para responden menjadi sosok yang berkarakter kalem dan sopan.

Penelitian yang dibiayai oleh Britain’s Economic and Social Research Council ini menyatakan bahwa hasil penelitian ini memang masih memerlukan penelitian lebih mendalam. Simon Moore, dari University of Cardiff, salah satu penulis jurnal yang mempublikasikan penelitian ini mengatakan, bukan hanya permen atau gula-gula saja yang mempengaruhi karakter si anak, tetapi juga bagaimana anak-anak itu mengambil keputusan.

Para orangtua yang secara konsisten “menyuap” anak-anaknya agar berlaku baik dengan memberikan permen atau cokelat bisa jadi merusak cara penilaian anak-anak, bahkan hingga ia dewasa. Kebiasaan ini bisa membuat anak-anak tidak bisa belajar apa arti berterima kasih, sehingga mengantarkan mereka kepada sifat kasar dan suka bertindak semaunya.

Moore juga mengatakan, hasil penelitian ini tak cukup untuk membuat para orangtua di dunia menghentikan pemberian permen dan cokelat pada anak-anak. Target yang mereka teliti ini merupakan area yang sangat kompleks. “Tak adil jika menyalahkan sifat kasar seseorang di masa dewasa hanya pada permen atau cokelat yang ia makan saat masih kanak-kanak,” katanya. (AP/vd)


0 komentar:

Posting Komentar

 

© 3 Columns Newspaper Copyright by TRIBUNWANITA.COM | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks